Anjing Setia

Diposting oleh Mediana on 2:03:00 PM

Dexter

Rabu 1 Agustus 2007, jam 09.45 Sahabatku tersayang meninggalkanku selamanya.

Dexter anjingku , ach sebenarnya aku tak tega menyebutnya anjingku, aku lebih suka

Memanggilnya ”anakku “ karna walaupun wujudnya seekor anjing ( besar kayak

Kambing / Kuda ada yang bilang begitu ) kami bisa berkomunikasi dan memang dia adalah bagian dari keluarga kami, bukan sekedar anjing piaraan atau untuk jd penjaga rumah saja, Dexter benar benar anggota keluarga kami.

Dia ada disekitar meja makan kami, bila kami makan bersama keluarga, kadang dia ada diantara papi dan mami, kadangada diantara Elin n Floren, dia sepertinya mengerti dan ikut ngobrol sama kami.

Dexter selalu ada bila kami baca firman dan berdoa bersama, malah dia akan senggol atau angkat tangan kami bila namanya lupa disebut dalam doa.

Belum mau makan bila makanannya belum diberkati, bila menghidangkan aku selalu bilang : “ Ya Tuhan berkati makanan Dexter ini, amin “, kalau kita gak doain, dia akan liatin kita , dan belum mau menyentuh makanannya.

Soal makan ini, bila makan siang dia pasti menyisakan nasinya sedikit untuk Birds, dia tau aku senang melihat banyak burung gereja datang dan makan, makanan sisanya, sambil berceloteh, bisa 6- 10 burung.

Yang special dari Dexter, yang sebelumnya tak pernah terpikir olehku adalah, Dia juga senang ikut berdoa rosario denganku. Bahkan kadang kadang sebelum berdoa dia berlutut sepertinya menghormati Yesus dan ibu Maria, Jam 3 pasti berdoa kerahiman bersama, bila menjelang jam 3 aku masih sibuk didapur ( biasanya Nyetrika) dia akan panggil dan berlutut, mengingatkanku sudah waktunya berdoa. (Aneh tapi nyata ).

Dexter adalah satu satunya Anjing yang sangat disayang sama Leo, sampai anak anak bilang tumben papi sering panggil Dexter dengan sebutan sayang....Leo bilang Dexter itu part of the family, kadang kadang mereka makan pepaya bersama, Tumis daun singkong dan daun Pepaya juga Dexter suka, Leo bilang, apa yang aku suka Dexter juga suka.

Leo Tau Dexter adalah teman ngobrol ku kalau aku sendirian dirumah.

Memang kayak orang gila ngomong sama Anjing, tapi aku tau dia mengerti dan aku juga mengerti bahasa tubuh dan bahasa kalbunya....

Kami suka main umpet – umpetan, lucu liat dia cari kita, dan kalau ketemu buntutnya goyang-goyang senang. Dia mengerti kalau kita bilang, sekarang Dexter yang ngumpet...

Dia masuk kekamar, terus masukin kepalanya dibawah selimut., kita pura pura cari...mana ya Dexter??? Terus kita buka selimutnya..., dia ketawa senang.

Dia cemburu kalau aku bilang mami sayang Floren /Elin / Papi, dia akan menyalak gak senang, terus berusaha lepasin pelukan kami. Tapi kalau anak anak yang bilang aku sayang mami...., dia gak marah...rupanya mami boleh disayang, tapi mami hanya boleh sayang dia.

Awalnya takut ajak Dexter jalan-jalan keluar, karna dia suka nyerang motor yang lewat.

Tapi akhirnya aku bilang : “Dex...kita jalan jalan ke taman,tapi gak boleh serang orang, motor dan gak boleh uber kucing ya.....” . rupanya dia mengerti.., dan kami berjalan dengan aman, dia punya 3 ekor teman sesama anjing di taman, tiap hari ketemu.

Tapi begitu kita lupa ingetin dia pesan diatas, dia masih suka serang motor orang dan mau gigit orang yang pakai topi atau yang ngajak aku ngobrol. Heran ya....

Memasuki usia yang ke 12, memang kondisi fisiknya menurun..., kupingnya kurang dengar, kalau panggil dia, dia harus liat kita, kalau dia gak liat kita harus memanggilnya dengan nada yang tinggi “Dexter!!” kata Elin suaranya volume dan tingginya kayak mpok Nori yang di lenong itu loh.. ha..ha....

Kalau bobok maunya dikamarku, kalau aku masih mau nonton TV diluar, dia akan merengek merengek, sambil colak colek ngajak masuk kekamar dan berdoa bersama

Leo bilang manja amat ni anak..., kalau dia udah ditemenin bobok.., aku keluar, e...3 menit kemudian dia garuk garuk pintu minta keluar juga, dan merengek lagi suruh aku masuk.

Tuhan..., hubunganku dengan Dexter dekat.....sekali, 5 menit aja dia gak liat aku, pasti dia cari, bahkan sampai kekamar mandi dia tungguin, kalau dia liat aku baik2 saja, ya udah dia pergi atau tungguin aku.

Kalau mau pergi aku pasti bilang dulu sama dia, Dexter tuh..mengerti...Dia itu malaikatku.

Tadi, waktu akau bangun pagi, aku gak liat dia dipinggir tempat tidurku, kata Leo jam 3 pagi dia minta keluar kamar, dan Leo beri dia minum.

Aku liat hari ini dia aneh..., bengong...Hang gitu...aku kasih minum gak mau, aku beri snack gak mau, napasnya tersengal sengal seperti kehausan. Aku bilang Dex kamu sakit ya? Terus aku usap kepala dan perutnya dengan air Lourdes. Tapi aku liat diluar dia gak muntah dan eeknya bagus gak mencret..

Terus aku ajak dia jalan, biasanya dia bisa cari obat dari tanaman2 di jalan, tadi dia gak mau, jalan biasa ,aku liat dia cape, terus aku ajak pulang. Sampe rumah dia mondar mandir resah gitu.., aku pikir biasalah, mungkin dia mules...., aku kekamar, aku liat dia lagi meletakkan dagu dan kepalanya dimeja doa, didepan patung ibu Maria, matanya merem, terus aku duduk dipinggir tempat tidur dekat meja doa tsb, dia datang dan sungkem sama aku, terus aku peluk, sambil bilang, mami sayang....., terus napasnya tersengal sengal, ya ampun ....aku langsung nangis dan punya feeling, jangan jangan dia mau mati nih..., lama dia nempel diaku, aku bilang Dex.., mami panggil dokter ya..., tapi dia gak mau kasih jalan.aku buru2 lompat ketempat tidur terus lari keluar cari nomor telpon dokter. Sangking paniknya susah banget ketemunya. Aku telpon klinik hewan di Green Garden gak ada yang angkat, aku telpon teman2 yang punya anjing tanya nomor telpon dokter hewan yang lain. Dapat tapi dokternya lagi ada jauh di Bekasi, dan mungkin baru bisa di Kedoya jam 10an katanya. Dokternya masih ingat sama Dexter, karna dulu pernah operasi kakinya.

Aku balik lagi kekamar, Dexter lagi masuk kepinggir atas tempat tidurku, gesekgesek ubin dan benturin kepalanya ketembok. Aku teriak teriak..panggil dia, pls Dex jangan mati, Tuhan tolong ..., aku ditelpon temanku, suruh beri Dex kuning telor ama teh manis.

Dengan kekuatan yang entah dari mana aku tarik sendiri tempat tidurku yang berat itu.

Dexter sudah tergeletak lemas disana, aku nangis..terus, aku panggil Dex yok keluar yok, kita tunggu dokter. Akhirnya dia bisa bangun dan keluar kamar sambil terhuyung huyung. Aku cekokin kuning telor dan teh manis, dan temanku datang bawa madu, aku suapin madu. Gak lama kemudian dia segar, bisa angkat kepala dan napasnya teratur, temanku pulang., aku masuk kekamar ambil rosario, dia mau bangun, tapi kaki kirinya gak bisa bangun, lemas, wah stroke nih pikirku.Aku doa Rosario diluar, semua ujud doaku untuk Dexter, puluhan ke 3 aku masuk liat dia, terus pindah berdoa dekat dia sambil pegang dia. Gak lama kemudian, napasnya mulai kembang kempis, aku rasa tiba waktunya dia pergi, aku peluk, dan bilang selamat jalan nak, mami sayang., terus dia menghembuskan napas terakhirnya.

Karna posisinya kedepan, aku miringkan ( tidurkan kesamping ) dia pipis dan eek.

Matanya gak ketutup , terbuka setengah, aku bilang Dex, disini banyak teman yang jaga mami, Dexter tenang aja ya, bobok yang damai. Baru dia merem.

Selamat jalan sahabatku tersayang, Dex selalu ada dikenanganku .

Susu, Ceker, Hati dan biskuit serta makanan kaleng dan snackmu masih banyak.

Tadi mami nangis terus...tapi sahabatmu Birds datang menghibur mami.

Sore ini gak ada lagi milk and snack time, gak ada lagi yang temanin mami berdoa,

Gak ada lagi yang suka ngintipin mami mandi, gak ada lagi yang mami keloni kalau bobok malam.

Terima kasih pada Tuhan untuk Dexter yang sudah menjadi sahabat setiaku selama ini.

SUmber : Santi

0 komentar: